Pada masa kehamilan, ibu kerap mendengar berbagai hal yang pantang dilakukan agar janin sehat. Yang kerap menjadi pro-kontra misalnya adalah saat hamil tidak disarankan untuk mengecat rambut karena dikhawatirkan bahan kimia dalam cat rambut dapat membahayakan janin. Tidak itu saja, berbagai faktor gaya hidup lain kerap dikaitkan dengan risiko pada kehamilan, mulai dari komputer, oven microwave, cat kuku dan sebagainya..
Untuk membantu meluruskan hal ini, bidan Jo Anne P. Davis, PhD, CNM, seorang instruktur di NYU's College of Nursing, New York City, Peter Bernstein, MD, ginekolog di Montefiore Medical Center, New York City, bersama dengan ginekolog Pamela Berens, MD, dari University of Texas Health Sciences Center di Houston, dan sejumlah pakar dari March of Dimes memberikan pandangannya.
1. Oven microwave
Tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan microwave berbahaya bagi janin, kata Berens.
2. Komputer
Radiasi yang dikhawatirkan, dengan munculnya layar LCD tidak lagi mencemaskan, kata Bernstein. Namun demikian dia menyarankan para ibu hamil membatasi berada di depan komputer selama berjam-jam. “Karena bisa meningkatkan risiko carpal tunnel syndrome, sebuah cedera menyakitkan di bagian pinggang,” tandas Bernstein.
3. Perjalanan udara
Kecemasan yang muncul akibat paparan sinar X saat pemeriksaan di bandara serta perbedaan ketinggian saat terbang. Namun menurut Bernstein risikonya minimal pada janin. Dia menambahkan sejauh ini tidak ada bukti tekanan udara pada kabin dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Namun demikian jika penerbangan di atas satu jam, dia menyarankan ibu hamil untuk berjalan-jalan di pesawat. Kehamilan meningkatkan risiko penyumbatan darah di kaki karena duduk dalam periode lama selama penerbangan.
4. Kucing
Ancaman utama parasit yang dikenal dengan nama toksoplasma bisa ditularkan melalui kotoran hewan peliharaan. Cara menghindarinya, saran Berens, adalah dengan menghindari kontak langsung dengan kucing selama kehamilan. Karena toksoplasma juga dapat ditemukan di tanah, daging mentah dan produk yang tidak dicuci, cara pencegahannya adalah memasak semua makanan hingga matang dan mengenakan sarung tangan saat berkebun.
5. Mengecat rambut
Ini merupakan mitos lama yang sulit dihilangkan, terutama karena para dokter sendiri kerap salah dalam memberikan informasi dengan menyarankan agar ibu hamil tidak mewarnai rambutnya selama kehamilan, khususnya pada trimester pertama, saat perubahan perkembangan kritis terjadi pada bayi. Sementara tidak ada studi definitif yang menunjukkan keterkaitan langsung antara pewarnaan rambut dan kesehatan janin (bahan kimia untuk meluruskan rambut atau pengeritingan rambut), sebuah studi yang dipublikasikan pada 2006 di jurnal Biotechnology & Biotechnology Equipment menunjukkan adanya peningkatan risiko katarak, efek pada penglihatan pada tikus hamil yang diinjeksi komponen bahan kimia cat rambut.
6. Cat kuku
Bahan kimia yang dicemaskan pada cat kuku adalah phthalates. Sejatinya bahan kimia tersebut tak hany ditemukan pada kuteks, namun juga pada hairspray, deodoran, dan produk perawatan tubuh lainnya, termasuk pewangi ruangan. Meskipun tidak ada bukti konklusif penyebab masalah, sejumlah studi menunjukkan bahwa phthalates mengganggu kerja endokrin, kimia yang berdampak pada hormon kelamin. Dalam sebuah studi kecil yang dilakukan di University of Rochester pada 2005, para peneliti menemukan para ibu yang terpapar phthalates dalam jumlah lebih besar selama kehamilan (ditentukan oleh sampel urin), memiliki risiko abnormalitas lebih besar pada alat kelamin anak laki-lakinya.
7. Perawatan kulit
Kepedulian utama pada kategori ini muncul dari obat jerawat Accutane, sebuah obat retinoid oral yang diresepkan. Karena berbagai studi menunjukkan keterkaitan cacat lahir, Lembaga Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyarankan perempuan usia produktif yang menggunakan obat jerawat untuk menunda kehamilan.
8. Merokok
Tidak hanya buruk bagi kesehatan,merokok juga tidakbaik untuk kesehatan janin. Menurut March of Dimes, merokok melipatgandakan peluang bayi lahir dengan berat badan rendah, juga meningkatnya risiko kelahiran premature. Lahir premature dan bayi dengan berat badan rendah akan meningkatkan risiko serius pada bati yang baru lahir, seperti cacat kronis sepanjang hayat termasuk cerebral palsy, keterbelakangan mental dan ketidakmampuan belajar.