1. Katowice Trade Hall, Silesia, Polandia
Sebuah peristiwa mengejutkan rakyat Polandia pada 28 Januari 2006 lalu.
Di tengah suasana musim dingin, sebuah pameran bertajuk 56th National
Exhibition of Carrier Pigeons tengah berlangsung di gedung Katowice
Trade Hall. Pameran yang dihadiri oleh kurang lebih 700 orang
pengunjung, ini menjadi berakhir mengerikan ketika bangunan gedung
ambruk setelah tidak mampu lagi menahan beban salju yang ada
ditopangnya. Akibatnya beberapa pengunjung cedera, dan terjebak di dalam
reruntuhan, bukan itu saja mereka terancam mati kedinginan karena suhu
musim dingin yang ekstrem.
Berdasarkan hasil penyelidikan, bangunan tersebut ambruk karena tidak
lagu mampu menahan berat salju yang tertampung di atas atap bangunan.
Selain itu, kurangnya pengawasan dan pemeliharaan gedung dijadikan
penyebab utama ambruknya gedung. Akhirnya sebanyak 65 orang dinyatakan
tewas dan 170 orang dinyatakan terluka. Berdasarkan hasil penyelidikan,
pihak yang bertanggung jawab atas robohnya Katowice Trade Hall, di Kota
Silesia, Polandia, adalah pemilik gedung serta arsitektur.
2. Sampoong Department Store, Seoul, Korea Selatan
Sementara pada 29 Juni 1995, dalam waktu 20 detik sebuah gedung pusat
perbelanjaan Sampoong Departemen Store yang berlokasi di Kota Seoul
ambruk. Peristiwa itu mengakibatkan 502 orang tewas dan 937 orang
terluka. Berdasarkan penyelidikan robohnya gedung perbelanjaan tersebut
diakibatkan oleh adanya kesalahan pada konstruksi, bahan bangunan dan
fungsi gedung tersebut. Berdasarkan keterangan dari pemilik gedung, Lee
Joon, sebenarnya gedung tersebut akan digunakan sebagai pusat
perkantoran. Namun atas kebijakannya, makan fungsi dan tujuan gedung
tersebut berubah menjadi pusat perbelanjaan, sehingga konstruksi
bangunannya pun tidak secara kesuluruhan memenuhi prosedur pembangunan
gedung pusat perbelanjaan.
Bahkan untuk meubah cetak biru bangunan saja cukup sulit, seperti harus
menghancurkan sebuah ruangan untuk memasangkan tangga berjalan yang
menghubungkan satu ruangan dengan ruangan lain. Dan ketika pihak
kontraktor enggan dan menolak untuk melakukannya, Lee memecat mereka,
dan menyewa kontraktor baru yang mau melanjutkan proyek pembangunan
gedung tersebut. Dalam proyek selanjutnya Lee menambahkan lima lantai
baru, dan tidak memperdulikan peringatan serta prosedur pembangunan
gedung. Akibat berbagai penambahan lantai serta perlengkapan penunjang
gedung seperti ac, generator dan lain sebagainya, Sampoong mengalami
kelebihan beban.
Sebenarnya pada April 1995, sebuah retakan sudah terlihat dan terjadi
di beberapa titik gedung, namun hal tersebut dibiarkan saja. Retakan
tersebut semakin panjang dan membesar di hari yang tragis, namun meski
demikian pihak gedung tidak melakukan evakuasi apa pun demi mendapatkan
keuntungan dari pengunjung yang banyak berdatangan. Akibatnya tujuh
menit sebelum gedung tersebut runtuh, alarm peringatan pun berbunyi
bersamaan dengan ambruknya bagian-bagian bangunan. Tetapi peringatan
alarm tersebut dirasakan terlambat karena dalam 20 detik gedung tersebut
ambruk dan menjebak 1.500 orang yang ada di dalamnya.
3. Runtuhnya Tiga Gedung, Rio, Brazil
Lain lagi yang terjadi di Rio de Janeiro, Brazil, sebuah gedung
tertinggi di kawasan tersebut tiba-tiba jatuh ambruk, dan menimpa gedung
yang ada di samping, dan itu pun terjadi ke gedung samping lainnya,
hingga total 10 bangunan yang ambruk di hari mengenaskan itu. Kota Rio
saat itu seperti dihujani badai debu terutama di jalanan Alun-Alun
Cinelandia, dan 17 orang korban dinyatakan tewas.
Namun jika kejadian tersebut terjadi beberapa jam sebelumnya, maka
dipastikan akan lebih banyak orang yang menjadi korban tertimpa
reruntuhan gedung. Dan beruntung juga kompleks bangunan kantor tersebut
letaknya berjauhan dengan pemukiman warga, gedung pusat pemerintahan.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh parat yang berwenang
di Brazil, runtuhnya bangunan berlantai 20 tersebut diakibatkan oleh
konstruksi bangunan yang tidak sesuai dengan prosedur pembangunan
gedung. Dan ketika bangunan tersebut roboh, maka gedung-gedung yang ada
disekitarnya pun merasakan imbasnya.
Bagi pemerintah dan aparat negara Brasil peristiwa yang terjadi pada 29
Januari 2012 ini, merupakan peringatan serius, karena pada 2014 akan
diselenggarakan ajang bergengsi taraf internasional, Piala Dunia
Sepakbola FIFA.
4. Hotel New World, Singapura
Di kawasan Asia Tenggara, peristiwa ambruknya sebuah bangunan pun
terjadi. Peristiwa ini berlangsung pada 15 Maret 1986, ketika Hotel New
World ambruk rata ke tanah dalam waktu 60 detik. Dan bukan bangunan
Hotel New World saja, bahkan bangunan bank dan klub malam pun turut
ambruk mengubur 50 orang yang ada di dalamnya. Bagi Singapura peristiwa
ini adalah yang terburuk setelah Perang Dunia II dan sangat mengejutkan.
Peristiwa ini merupakan misi penyelamatan dan pemulihan yang dilakukan
oleh Angkatan Pertahan Sipil yang baru dibentuk oleh pemerintah
Singapura, dan memakan waktu selama tujuh hari. Bukan itu saja, para
insinyur dan ahli-ahli lainnya pun didatangkan oleh pemerintah Singapura
dari berbagai negara, guna menyelidiki dan membantu sebuah operasi
penyalamatan. Dan terbukti proses pencarian tersebut mampu menyelamatkan
17 orang yang terjebak di dalam reruntuhan bangunan.
Setelah dilakukan sebuah penelitian, para penyelidik menemukan bahwa
telah terjadi sebuah kesalahan fatal pada rancangan bangunan yang asli.
Para penyelidik menemukan bahwa konstruksi bangunan tidak dirancang
untuk menahan beban yang seharusnya.
5. Apartemen, Shanghai, China
(sumber:blogspot.com,uniknya.com)”]
|
Lain lagi cerita ketika pada 27 Juni 2009, sebuah bangunan apartemen
berlantai 13 yang didirikan tidak jauh dari Sungai Lotus, Shanghai,
China, roboh ketika masih dalam proses pengerjaan. Namun beruntung
ketika peristiwa tersebut terjadi, para pekerja bangunan masih bisa
melarikan diri ketika mereka merasakan ada sesuatu yang tidak beres.
Namun ada satu pekerja yang tidak beruntung, karena ia terlalu banyak
menghabiskan waktu mengumpulkan peralatan kerjanya. Dan ketika gedung
mulai ambruk, ia melompat keluar jendela dan tewas akibat terjatuh.
Berdasarkan penyelidikan, ambruknya bangunan tersebut diakibatkan karena
gerakan tanah yang tidak stabil. Karena lokasi pembangunan gedung yang
berdiri di permukaan tanah yang berdekatan dengan sungai.