Kesimpulan tersebut diperoleh setelah peneliti mengamati 30 pria yang 20 orang diantaranya mengalami disfungsi ereksi sedangkan 10 orang lainnya tidak. Kesemua partisipan diminta mengikuti tes untuk mencari tahu apakah ada kaitannya antara penggunaan ponsel secara berlebihan dengan masalah ereksi.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa penderita impotensi ternyata 'berinteraksi' dengan ponselnya dua kali lebih lama ketimbang partisipan yang tak bermasalah dengan penisnya.
"Meski studi ini terbilang berskala kecil, tapi nyatanya ada banyak mitos tentang dampak teknologi terhadap kejantanan seseorang dan peneliti berharap mampu menginspirasi studi lain tentang hal ini di masa depan," kata ketua tim peneliti Rany Shamloul, MD, pakar andrologi dan kesehatan seksual dari Ottowa Hospital, Kanada.
Sembari menunggu kepastian studi tersebut, simak juga beberapa mitos tentang penis lainnya yang harus Anda buang jauh-jauh agar tidak mengganggu kepercayaan diri dan performa Anda di atas ranjang seperti halnya dikutip dari menshealth, berikut ini.
Mitos 1: Ejakulasi harian bisa merusak sperma
Berdasarkan sebuah studi yang telah di-review jurnal Fertility and Sterility, ejakulasi harian dapat merusak susunan DNA sperma.
"Tapi meski masturbasi setiap hari memang akan menurunkan jumlah sperma Anda saat ejakulasi, hal ini tak perlu terlalu dikhawatirkan jika Anda tidak sedang berupaya membuat istri Anda hamil," papar pakar urologi Larry Lipshultz, M.D.
Mitos 2: Saat ereksi, penis bisa memanjang rata-rata 8 inci
Mitos ini berasal dari sumber yang tak jelas. Yang benar adalah menurut sebuah review pada tahun 2007 yang dipublikasikan dalam British Journal of Urology International, panjang rata-rata sebuah penis ketika ereksi berkisar antara 5,5 hingga 6,2 inci.
Lagipula bagi wanita ukuran penis pasangannya bukanlah hal yang krusial, sebaliknya para prialah yang lebih terobsesi pada panjang penisnya sendiri.
Faktanya hanya 9 persen wanita yang berpendapat bahwa ukuran penis itu lebih penting daripada bercinta. 67 persen wanita menyatakan bahwa teknik dan sensasi gesekan alat kelamin merupakan hal yang paling krusial bagi tercapainya kepuasan seksual.
Mitos 3: Pipis sambil duduk itu lebih bagus untuk kesehatan kandung kemih
Mungkin sebagian orang pernah mendengar bahwa proses pengosongan kandung kemih atau buang air akan lebih efisien jika dilakukan dengan duduk daripada berdiri.
"Faktanya banyak pria yang melaporkan hal sebaliknya karena ketika pipis sembari duduk maka Anda menciptakan sudut yang sangat akut pada uretra sehingga bisa-bisa melukai uretra itu sendiri karena pada pria uretranya memang lebih panjang. Jadi bagi pria, pipis berdiri itu jauh lebih efektif ketimbang sambil duduk," ujar Dr. Lipshultz.
Mitos 4: Air mani itu rendah karbohidrat
Kendati ada banyak studi yang telah mengungkapkan berbagai manfaat kesehatan dari air mani tapi banyak yang mengira jika cairan kejantanan itu mengandung karbohidrat dalam jumlah yang rendah.
"Air mani itu sebagian besar mengandung gula buah (fruktosa) dan enzim-enzim, bukannya rendah karbo," tandas Marc Goldstein, MD, profesor bidang kesehatan reproduksi dan urologi dari Weill Medical College, Cornell University.