Beragam cara dilakukan para penjual mobil bekas, agar barang dagangannya laku terjual. Di antaranya, memoles mobil agar kinclong dan menarik perhatian calon konsumen. Namun, jangan tertipu, sebab ada saja penjual yang mengakali kondisi bodi yang sudah patah dengan klip, atau menambalnya dengan dempul, lalu dicat ulang.
Ini tentu merugikan konsumen, karena alih-alih ingin mendapat mobil bekas dengan kondisi baik, namun ternyata sekadar akal-akalan poles penjual belaka. Fenomena ini disampaikan Ahmad, pemilik showroom mobil bekas Anugerah Motor, Pangkalan Jati, Jakarta Timur.
“Jadi, seperti klip bumper yang patah, klip gril yang patah, mestinya diganti tapi biasanya cuma diakali pakai kawat begitu. Ya namanya mobil bekas apalagi pemakaian di Jakarta,” ujar Ahmad, saat berbincang dengan VIVA.co.id, Selasa 29 Agustus 2017.
Untuk mengetahui bodi mobil yang sudah bekas dempulan dan di cat ulang, Ahmad berbagi tips. Kata dia, itu bisa dilakukan dengan menerapkan cara lama, yakni dengan mengetuk bodi mobil dengan tangan. Tapi tidak semua orang bisa mengetahui itu, kecuali klip yang menutupi bodi patah.
“Itu cara lawas, tetapi masih bisa diandalkan asal kuping masih bagus bedakan suara pelat ringan sama pelat tebal. Cara lain dilihat pakai mata bayangan bodinya, biasanya kalau yang pengerjaannya jelek kelihatan bayangan,” tuturnya.
Cara lain yang biasa diterapkan para penjual mobil bekas agar barang dagangan kembali mulus adalah memperbaiki jok, setir yang dicat ulang kulitnya. Kalau untuk kasus tersebut, menurutnya bukan cara yang nakal, karena memang untuk menutupi cacat yang sudah ada, mengingat mahalnya jika melakukan penggantian kulit baru.
