Derita dirasakan seorang ayah di Arab Saudi. Ia tidak bisa mengambil jasad bayinya dari rumah sakit menolak menyerahkannya sebelum membayar tagihan yang nilainya selangit.
Rumah sakit itu meminta tagihan SR780.000 (atau Rp 2 miliar). Biaya itu merupakan biaya untuk melahirkan istri dan pengobatan bayinya selama 8 bulan sebelum meninggal dunia.
Sang ayah yang pergi ke rumah sakit di kota Mekkah berniat mengambil jasad anaknya untuk dikuburkan, tapi manajemen rumah sakit malah menolaknya. Demikian berita yang lansir Kabar Arabic seperti dikutip Emirates247, Senin (21/1/2013).
Kasus itu membuat sang ayah melaporkan kejadian kepada Departemen Kesehatan, tapi tak ada tindakan dari pemerintah. Alhasil, pria itu mencari bantuan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (NCHR). "Saya terkejut dengan tagihan yang besar," kata Direktur NCHR Mekkah Suleiman Al Zaidi.
"Kami berhubungan dengan pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini," ujarnya.
Surat kabar itu mengatakan, rumah sakit menuntut jumlah yang besar sebagai bayaran untuk operasi caesar istri pria itu, serta biaya perawatan bayi selama delapan bulan di rumah sakit. Namun tidak jelas penyebab meninggalnya sang bayi.
