Penemuan yang dilaporkan dalam Jurnal Primatologi Amerika ini sebelumnya dikategorikan sejenis lemur karena mirip monyet atau kera. Kukang dengan nama Nycticebus kayan itu memiliki gigitan beracun yang bisa membunuh manusia. Racun tersebut terdapat di kelenjar siku yang terhubung ke mulutnya.
"Kukang lamban ini terlihat seperti tidak berbahaya dengan mata lebar yang lucu namun sebenarnya termasuk mamalia paling berbisa di dunia," ucap Profesor Anna Nekaris. "Racunnya menimbulkan anaphylactic shock berujung kematian. Saat terancam bahaya kukang ini mengambil racun ke dalam mulutnya dan mencampurnya dengan air liur."
Tim peneliti gabungan dari Oxford Brookes University di Inggris dan Munds University of Missouri di Columbia, Amerika Serikat, ini mengatakan kukang ini banyak ditemukan di hutan Kalimantan dan Filipina. Nycticebus ini sudah dimasukkan dalam daftar "hampir punah".
"Tiga jenis terbaru di Kalimantan, akan ditambahkan dalam daftar merah IUCN sebagai spesies yang terancam punah," lanjut Anna. "40 persen primata dunia sudah terancam punah."