Perempuan itu memasuki area kontes
dengan menggunakan kemeja dan celana denim panjang berwarna biru. Ia
memperkenalkan dirinya dengan santun kepada ketiga juri yang akan
menilai dan memberi pendapat atas penampilannya. Ia kemudian berbalik
dan mulai membuat sketsa gambar masih dengan menggunakan kuas yang
dilumuri cat berwarna kuning, Namun seiring semakin memuncaknya irama
musik, ia berlutut dan membukan pakaian kemeja dan pakaian dalamnya.
Mengambil beberapa kaleng cat untuk dituangkan ke atas tubuhnya. Ia
kemudian berdiri dan mulai menggerakkan tubuhnya, menggunakan
payudaranya sebagai kuas.
Para juri terkejut setelah dibiarkan
beberapa lama, salah seorang dari mereka memencet bel tanda berhenti.
Bahkan salah seorang juri perempuan keluar dari area, ia mengeluhkan
bahwa aksi tersebut tidak seseuai dengan kebudayaan Thailand. Namu kedua
juri laki-laki mengatakan bahwa aksi tersebut sangat artistik, bahkan
memiliki peluang untuk lolos ke babak selanjutnya. Sukumol Khunploem,
Menteri Kebudayaan Thailand, kemudian meminta produser untuk memberinya
handuk agar tubuh kontestan itu tertutupi. Thailand’s Got Talent
merupakan acara keluarga, sehingga bertelanjang di depan publik
merupakan hal yang tidak baik dan melanggar norma susila yang berlaku di
Thailand.
“Harus ada batasan terhadap seniman yang ingin berekspresi,” ucap Sukumol.
Sukumol berencana untuk menemui produser acara Thailand’s Got Talent, guna membahas kejadian tersebut lebih lanjut.